TENTANG KAMI :

Kami dari PT. HASNA TIRTA JAYA memperkenalkan diri sebagai Perusahaan International Freight Forwarders & Importir Umum yang berdomisili di Jakarta Pusat, dan kami siap membantu segala kebutuhan yang berhubungan dengan EKSPORT & IMPORT Serta Jasa Kepabeanan, Kami Juga Menyediakan Jasa Undername Import - Expor, Domestic maupun Transportasi barang ke seluruh wilayah Indonesia dan Internasional. Satu hal yang penting dari penyedia jasa ekspor impor adalah pelayanan dan kepercayaan. Kami menjaga kepercayaan dengan bertanggungjawab penuh melayani pengurusan ekspor impor barang Anda.

Thursday, 10 December 2015

BISNIS - DJBC Akan Perbaiki Target Kinerja Dwelling Time

DJBC Akan Perbaiki Target Kinerja Dwelling Time
Plt DJBC Kemenkeu Supraptono mengatakan, pihaknya akan memperbaiki target kinerja dwelling time. Foto: Ilustrasi/Istimewa

JAKARTA - Plt Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu) Supraptono mengatakan, pihaknya akan memperbaiki target kinerja dwelling time yang meleset dari 5,5 hari menjadi 4,7 hari sesuai perintah pemerintah.

Dia mengakui, pada fase customs clearance yang menjadi ranah Bea dan Cukai, seharusnya membutuhkan waktu setengah hari. Namun pada kenyataannya, memakan waktu hingga 0,6 hari (lebih dari setengah hari).

"Itu perhitungannya dari rata-rata jalur merah jalur mita dan jalur hijau. Ketemunya 0,5 targetnya dari pemerintah. Sekarang masih 0,65 hari. Jadi masih ada 0,15 hari itu yang mau dikejar dan diperbaiki," kata dia di kantor DJBC, Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Menurutnya, jalur mita dan hijau kisarannya hanya 10 menit atau pada waktu disampaikan, direpson dengan hitungan detik. "Jadi 0,5 karena kontribusi merah atau kuning. Kesemuanya 0,5 karena jalur merah ada pemeriksan fisik dan ini tidak lepas dari penyiapan barang untuk pemeriksaan. Itu untuk yang customs clearance" jelas Supraptono.

Dia menkelaskan, untuk pre customs clearance dan post customs clearance menjadi tanggung jawab pihak luar dan tidak menjadi pantauan Bea Cukai.

"Jadi terkait pihak luar itu uncontrolable. Ini perlu koordinasi dengan pihak lain. Supaya bisa segera lakukan pemeriksaan setelah keluar instruksi dan pemberitahuan jalur merah," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment